Ibrahim Al Anshor

Website Developer

Catatan al-Ajurumiyyah: Amil-Amil Yang Memasuki Mubtada'

October 08, 2025

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Mubtada’ dapat dimasuki tiga amil berikut:

  1. كَانَ dan saudara-saudaranya.
  2. إِنَّ dan saudara-saudaranya.
  3. ظَنَّ dan saudara-saudaranya.

Kaana (كَانَ) dan Saudara-saudaranya

Amil kaana dan saudara-saudaranya merofa’kan mubtada’ dijadikan isim kaana dan menashobkan khobar.

Contoh:

كَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا (Allah adalah Dzat Maha Pengampun dan Penyayang)

Saudara-saudaranya kaana:

  1. أَمْسَى (Waktu sore), contoh: أَمْسَى زَيْدٌ غَنِيًّا (Zaid menjadi kaya di sore hari)
  2. أَصْبَحَ (Waktu pagi), contoh: أَصْبَحَ اَلْبَرْدُ شَدِيْدًا (Pagi hari menjadi sangat dingin)
  3. أَضْحَى (Waktu duha), contoh: أَضْحَى الْفَقِيْهُ وَرِعًا (Pada waktu duha ahli fikih menjadi wira’i)
  4. ظَلَّ (Waktu siang), contoh: ظَلَّ زَيْدٌ قَائِمًا (Pada waktu siang Zaid berdiri)
  5. بَاتَ (Waktu malam), contoh: بَاتَ زَيْدٌ سَاهِرًا (Pada waktu malam Zaid tidak tidur)
  6. صَارَ (Menjadi), contoh: صَارَ السَّعْرُ رَخِيْصًا (Harga menjadi murah)
  7. لَيْسَ (Tidak), contoh: لَيْسَ زَيْدٌ قَائِمًا (Zaid sudah tidak berdiri)
  8. مَا زَالَ (Senantiasa), contoh: مَا زَالَ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا (Muhammad senantiasa mulia)
  9. مَا فَتِئَ (Senantiasa), contoh: مَا فَتِئَ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا (Muhammad senantiasa mulia)
  10. مَا بَرِحَ (Senantiasa), contoh: مَا بَرِحَ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا (Muhammad senantiasa mulia)
  11. مَا انْفَكَّ (Senantiasa), contoh: مَا انْفَكَّ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا (Muhammad senantiasa mulia )
  12. مَا دَامَ (Terus menerus), contoh: لاَ أَصْحَبُكَ مَا دَامَ زَيْدٌ مُتَرَدِّدًا اِلَيْكَ (Aku tidak akan menemanimu selama Zaid terus menerus mmendatangimu)

Tashrif Kaana dan Saudara-saudaranya

Kaana dan saudara-saudaranya ada yang bisa ditashrif ke fi’il mudlori’ dan amar, yaitu:

  1. كَانَ
  2. أَمْسَى
  3. أَصْبَحَ
  4. أَضْحَى
  5. ظَلَّ
  6. بَاتَ
  7. صَارَ

Contoh:

Ada juga yang hanya bisa ditashrif ke fi’il mudlori’ saja, yaitu:

  1. مَا بَرِحَ
  2. مَا انْفَكَّ
  3. مَا فَتِئَ
  4. مَا زَالَ

Contoh:

  1. Fi’il madli: مَا زَالَ زَيْدٌ مُخْتَلِفًا (Zaid senantiasa berbeda pendapat)
  2. Fi’il mudlori’: لاَ يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ (Mereka senantiasa berbeda pendapat)

Ada juga yang tidak bisa ditashrif ke bentuk lain, yaitu:

  1. لَيْسَ
  2. مَا دَامَ

Inna (إِنَّ) dan Saudara-saudaranya

Amil inna dan saudara-saudaranya menashobkan mubtada’ dijadikan isim inna dan merofa’kan khobar.

Contoh:

إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (Sesungguhnya Allah itu Dzat Maha Pengampun dan Penyayang)

Makna inna dan saudara-saudaranya:

  1. إِنَّ (Menguatkan makna), contoh: إِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ (Sungguh Zaid itu berdiri)
  2. أَنَّ (Menguatkan makna), contoh: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ (Aku bersaksi, bahwa sungguh Muhammad adalah Utusan Allah)
  3. لَكِنَّ (Tetapi, untuk menepis dugaan makna mubtada’), contoh: قَامَ الْقَوْمُ لَكِنَّ زَيْدًا جَالِسٌ (Kaum berdiri, tetapi Zaid duduk)
  4. كَأَنَّ (Menyerupakan makna isim dengan khobarnya), contoh: كَأَنَّ زَيْدًا أَسَدٌ (Zaid seperti macan)
  5. لَيْتَ (Mengharapkan sesuatu yang mustahil atau sangat sulit terjadi), contoh: لَيْتَ الشَّبَابَ عَائِدٌ (Semoga saja masa muda kembali)
  6. لَعَلَّ (Mengharapkan sesuatu yang mudah terjadi atau sesuatu yang disenangi), contoh: لَعَلَّ زَيْدًا قَدِمٌ (Semoga saja Zaid datang)

Dhonna (ظَنَّ) dan Saudara-saudaranya

Amil dhonna dan saudara-saudaranya menashobkan mubtada’ dijadikan maf’ul bih pertama dan menashobkan khobar dijadikan maf’ul bih kedua.

Contoh:

ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku kira Zaid itu berdiri)

Makna dhonna dan saudara-saudaranya:

  1. ظَنَّ (Mengira / Menduga), contoh: ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku kira Zaid itu berdiri)
  2. حَسِبَ (Mengira / Menduga), contoh: حَسِبْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku kira Zaid itu berdiri)
  3. خَالَ (Mengira / Menduga), contoh: خِلْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku kira Zaid itu berdiri)
  4. زَعَمَ (Mengira / Menduga), contoh: زَعَمْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku kira Zaid itu berdiri)
  5. عَلِمَ (Mengira / Menduga), contoh: عَلِمْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku yakin Zaid itu berdiri)
  6. وَجَدَ (Meyakini), contoh: وَجَدْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku yakin Zaid itu berdiri)
  7. وَجَدَ (Meyakini), contoh: وَجَدْتُ زَيْدًا قَائِمًا (Aku yakin Zaid itu berdiri)
  8. اِتَّخَذَ (Menjadikan), contoh: اِتَّخَذْتُ زَيْدًا صَدِيْقًا (Aku menjadikan Zaid itu teman)
  9. سَمِعَ (Mendengar), contoh: سَمِعْتُ زَيْدًا يَقُوْلُ (Aku mendengar Zaid berkata)