Catatan al-Ajurumiyyah: Mengenal Fi'il dan Huruf
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Alamat Fi’il
Alamat fi’il adalah tandanya fi’il. Fi’il bisa diketahui dengan 4 alamat:
- Masuknya قَدْ.
- Masuknya سِين.
- Masuknya سَوْفَ.
- Masuknya تَاءُ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةِ (ta’ sukun untuk menunjukan muannatsnya fi’il).
Masuknya قَدْ
قَدْ bisa masuk ke fi’il madhi dan fi’il mudlori’.
Pada fi’il madhi bisa bermakna berharap / menguatkan makna / mendekatkan zaman. Contoh:
- قَدْ قَدِمَ السَّافِرُ الْيَوْمَ (Semoga musafir datang hari ini).
- قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ (Sungguh beruntung orang-orang yang beriman).
- قَدْ وَصَلَ زَيْدٌ (Zaid hampir sampai).
Pada fi’il mudlori’ bisa bermakna berharap / menguatkan makna / memperbanyak / mempersedikit. Contoh:
- قَدْ يَعْلَمُ اللهُ (Sungguj Allah mengetahui).
- قَدْ يَتَصَدَّقُ الْجَوَّادُ (Orang dermawan banyak bersedekah).
- الْكَذُوْبُ قَدْ يَصْدِقُ (Pembohong terkadang jujur).
- قَدْ يَقْدِمُ السَّافِرُ الْيَوْمَ (Semoga musafir datang hari ini).
Masuknya سِين
سِين bisa masuk ke fi’il mudhori, untuk menunjukan pekerjaan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang (istiqbal). Contoh:
سَيَرْجِعُ زَيْدٌ (Zaid akan pulang).
Masuknya سَوْفَ
سَوْفَ bisa masuk ke fi’il mudhori, untuk menunjukan pekerjaan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang (istiqbal), yang lebih jauh daripada سِين. Contoh:
سَوْفَ يَقْدِمُ زَيْدٌ (Zaid akan datang).
Masuknya تَاءُ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةِ
تَاءُ التَّأْنِيْثِ السَّاكِنَةِ bisa masuk ke fi’il madhi untuk menunjukan fa’ilnya (pelakunya) muannats. Contoh:
قَامَتْ هِنْدٌ (Hindun telah berdiri).
Huruf
Huruf adalah kalimah yang tidak masuk ke alamat isim dan alamat fi’il, seperti lafadh هَلْ, فِى, dan لَمْ.
Ada huruf yang bisa masuk ke kalimah fi’il dan isim, seperti huruf istifham. Contoh:
- هَلْ زَيْدٌ قَائِمٌ (Apakah Zaid orang yang berdiri?)
- هَلْ قَامَ زَيْدٌ (Apakah Zaid telah berdiri?)
Ada huruf yang hanya bisa masuk ke kalimah isim, seperti huruf jar. Contoh:
- زَيْدٌ فِى الدَّرِ (Zaid di dalam rumah)
- ذَهَبْتُ اِلَى المَدْرَسَةِ (Aku telah pergi ke sekolah)
Ada huruf yang hanya bisa masuk ke kalimah fi’il, seperti huruf jawazim. Contoh:
- لَمْ يَضْرِبْ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid tidak memukul amr)