Catatan al-Ajurumiyyah: Mengenal Isim
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Definisi Isim
Isim adalah lafadh yang menunjukan kata benda, nama orang, kata sifat, nama tempat dsb dan tidak disertai dengan waktu tertentu. Contoh:
- كِتَابٌ (Buku)
- مُحَمَّدٌ (Nama orang)
- مَدْرَسَةٌ (Sekolah)
Hukum asal isim adalah mu’rab, yaitu berubah-ubah harakat akhirnya karena amil yang memasukinya. Contoh:
- جَاءَ زَيْدٌ (Zaid telah datang)
- رَأَيْتُ زَيْدًا (Aku melihat Zaid)
- مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (Aku berpasasan dengan Zaid)
Ada juga isim yang mabni, yaitu tidak berubah-ubah meski berbeda-beda amil yang memasukinya. Contohnya مَنْ.
Alamat Isim
Alamat isim adalah tandanya isim. Isim diketahui dengan 4 alamat:
- Beri’rab jar.
- Bertanwin.
- Dimasukki alif lam.
- Dimasukki huruf jar.
1. Beri’rab Jar
Jar adalah perubahan i’rab yang ditandai dengan harakat kasroh atau penggantinya (huruf ya atau harakat fathah).
Lafadh bisa disebut isim ketika berharakat kasrah atau penggantinya karena perubahan i’rabnya. Contoh:
- مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (kasrah)
- مَرَرْتُ بِرَجُلَيْنِ (ya)
- مَرَرْتُ بِفَائِزِيْنَ (ya)
- مَرَرْتُ بِأَحْمَدَ (fathah)
Pada contoh diatas, lafadh زَيْدٍ, رَجُلَيْنِ, فَائِزِيْنَ, أَحْمَدَ adalah isim karena wujudnya berubah dengan tanda-tanda i’rab jar.
2. Bertanwin
Lafadh bisa disebut sebagai isim ketika bertanwin. Contoh: زَيْدٌ, رَجُلٌ, بَيْتٌ.
3. Dimasuki Alif Lam
Lafadh bisa disebut sebagai isim ketika dimasuki alif lam (اَلْ). Contoh: اَلْبَيْتُ, اَلرَّجُلُ, اَلْكِتَابُ.
4. Dimasukki Huruf Jar
Huruf jar adalah huruf yang membuat lafadh menjadi beri’rab jar.
Lafadh bisa disebut sebagai isim ketika dimasuki huruf jar. Contoh:
كَتَبْتُ بِالْقَلَمِ (Aku menulis dengan pena)
Pada contoh di atas (الْقَلَمِ) adalah isim karena dimasuki huruf jar (ب).
Huruf-huruf jar:
- (مِنْ), artinya dari / sebagian / permulaan / dll, contoh: سِرْتُ مِنْ مَكَّةَ اِلَى الْمَدِيْنَةِ (Aku berjalan mulai dari Mekah sampai Madinah).
- (اِلَى), artinya sampai / serta / di / dll, contoh: سِرْتُ مِنْ مَكَّةَ اِلَى الْمَدِيْنَةِ (Aku berjalan mulai dari Mekah sampai Madinah).
- (عَنْ), artinya dari / setelah / jauh / dll, contoh: وَهُوَ الَّذِىْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ (Dia (Allah) dzat yang menerima taubat dari hamba-hambaNya).
- (عَلَى), artinya atas / sebab / di / dll, contoh: فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ (Kami utamakan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain).
- (فِى), artinya di dalam / serta / karena / dll, contoh: الْعِلْمُ فِى الصُّدُورِ لاَ فِى السُّطُوْرِ (Ilmu itu di dalam hati, tidak dalam tulisan).
- (رُبَّ), artinya bisa banyak bisa juga sedikit, contoh: رُبَّ رَجُلٍ نَاصِحٍ لَقَيْتُهُ (Banyak aku temui orang alim yang menasihati).
- (بَاءٌ), artinya bertemu / menggunakan / dengan / sebab / dll, contoh: بَرَيْتُ الْقَلَمَ بِالسِّكِّيْنِ (Aku meruncingkan pena dengan pisau).
- (كَافٌ), artinya seperti / menyerupai / karena / sebab, contoh: زَيْدٌ كَالأَسَدِ (Zaid seperti macan).
- (لاَمٌ), artinya milik / sampai / akibat / di / dll, contoh: اَلدَّارُ لِزَيْدٍ (Rumah itu milik Zaid).
- Huruf-huruf qosam, yaitu (تَاءٌ، بَاءٌ، dan يَاءٌ), artinya demi / sumpah, contoh: وَاللهِ (Demi Allah).