Catatan al-Ajurumiyyah: Mengenal Mubtada'
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Mubtada’ adalah isim rofa’ yang tidak dimasuki amil apapun kecuali amil lafdhi yang berupa tambahan. Contoh:
زَيْدٌ قَائِمٌ (Zaid itu berdiri)
Amil lafdhi adalah amil yang bisa dilihat dan dibaca, seperti كَانَ, إِنَّ, ظَنَّ. huruf jar, dsb. Contoh:
- كَانَ زَيدٌ قَائِمًا
- إِنَّ زَيدًا قَائِمٌ
Pembagian Mubtada’
Mubtada dibagi menjadi dua:
- Mubtada’ Zhohir (yang tidak beruma dlomir)
- Mubtada’ Dlomir
Contoh mubtada zhohir:
- زَيْدٌ قَائِمٌ
- الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ
- الزَّيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ
- هِنْدٌ قَائِمَةٌ
- الْهِنْدَاتُ قَائِمَاتٌ
Contoh mubtada dlomir:
- أَنَا (Aku)
- نَحْنُ (Kita / Kami)
- أَنْتَ (Kamu) laki-laki
- أَنْتِ (Kamu perempuan)
- أَنْتُمَا (Kalian berdua laki-laki / perempuan)
- أَنْتُمْ (Kalian laki-laki)
- أَنْتُنَّ (Kalian perempuan)
- هُوَ (Dia laki-laki)
- هِىَ (Dia perempuan)
- هُمَا (Mereka berdua laki-laki / perempuan)
- هُمْ (Mereka laki-laki)
- هُنَّ (Mereka perempuan)
Hukum Mubtada’
- Mubtada’ wajib dibaca rofa’.
- Mubtada’ harus berupa isim ma’rifat.