Ibrahim Al Anshor

Website Developer

Catatan al-Ajurumiyyah: Mengenal Na'at

October 10, 2025

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Na’at (sifat) adalah lafadh yang mengikuti lafadh lain yang disebut dengan man’ut (yang diikuti). Na’at mengikuti man’ut dalam hal i’rabnya (rofa’, nashob, jar) dalam hal ma’rifatnya atau nakirohnya.

Contoh:

Hukum Na’at

Na’at harus mengikuti man’utnya dalam hal:

  1. Irabnya, jika man’utnya rofa’ maka na’at juga harus rofa’, begitu juga ketika nashob dan jar.
  2. Bilangannya, jika man’utnya mufrod (satu) maka na’at juga harus mufrod, begitu juga ketika tatsniyah dan jamak.
  3. Ma’rifatnya, jika man’utnya ma’rifat maka na’at juga harus ma’rifat.
  4. Nakirohnya, jika man’utnya nakiroh maka na’at juga harus nakiroh.

Fungsi dan Makna Na’at

  1. Memperjelas kesamaran man’ut, contoh: جَاءَ زَيْدٌ الْعَالِمُ (Zaid yang alim telah datang)
  2. Mempersempit arti man’ut yang terlalu umum, contoh: فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ (Kemudian memerdekakan hamba sahaya yang mu'min / bukan yang musyrik)
  3. dll