Ibrahim Al Anshor

Fullstack Website Developer

Catatan Syarah Tsalatsatul Ushul al-Utsaimin: Pengertian Tauhid

November 18, 2025

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Tahuid secara umum adalah mengesakan Allah ﷻ dengan apa yang menjadi kekhususan bagi-Nya.

Tauhid Secara Bahasa

Tauhid secara bahasa berasal adalah mashdar dari kata kerja وَحّدََ - يُوَحِّدُ. Yang artinya menjadikan sesuatu menjadi satu.

Tauhid tidak bisa terwujud tanpa penafian dan penetapan. Menfaikkan hukum kepada selain yang ditauhidkan. Menetapkan hukum hanya pada yang ditauhidkan.

Contohnya kalimat “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah”, artinya menafikkan semua sesembahan selain Allah dan menetapkan yang disembah kepada Allah ﷻ semata.

Tauhid Secara Istilah

Tauhid secara istilah adalah beribadah kepada Allah ﷻ dengan mengesakan-Nya tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Pembagian Tauhid

Tauhid dibagi menjadi tiga bagian

1. Tauhid Rububiyyah

Yaitu mengesakan Allah ﷻ dalam penciptaan, keuasaan dan pengaturan.

اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

Allah menciptakan segala sesuatu (QS. Az-Zumar: 62)

هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ

Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; (QS. Fatir: 3)

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Mulk: 1)

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-A’raf: 54)

2. Tauhid Uluhiyyah

Yaitu mengesakan Allah ﷻ dalam beribadah, yaitu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun dengan menyembah atau mendekatkan diri kepadanya, sebagaimana ia menyembah dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.

3. Tauhid Asma wa Shifat

Yaitu mengesakan Allah ﷻ sesuai dengan Nama dan Sifat Allah ﷻ yang Dia sandangkan kepada DiriNya sendiri dalam kitabNya dan lisan Rasulullah ﷺ, dengan menetapkan apa yang Allah ﷻ tetapkan dan menafikkan apa yang Allah ﷻ nafi’kan, tanpa ta’rif (mengubah), ta’thil (menafikkan), takyif (menetapkan bentuk dan caranya), dan tamsyil (menyerupakan dengan makhluk).

Hubungan Tiga Bagian Tauhid

Banyak orang musyrikin yang tersesat karena mengingkari tauhid uluhiyyah, meskipun mereka menetapi tauhid rububiyyah dan tauhid asma wa shifat.

Barang siapa yang mengingkari tauhid ulihiyyah maka dia adalah seorang yang musyrik dan kafir, meskipun dia telah menetapi tauhid rububiyyah dan tauhid asma wa shifat dengan sempurna.

Maka apabila ada orang yang mengesakan Allah ﷻ dalam rububiyyah-Nya, Sifat dan Nama-Nya, namun dia pergi ke kuburan lalu berdoa kepada orang yang dikubur, bernadzar kepadanya, memberikan sesajen untuk mendekatkan diri kepadanya, maka dia telah musyrik, kafir dan dia kekal di dalam neraka.

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al-Ma’idah: 72)

Keutamaan Tauhid

Tauhid adalah perkara yang paling agung dari perkara-perkara yang Allah ﷻ perintahkan, karena agama dibangun dengan pondasi tauhid seluruhnya.

Nabi ﷺ memulai dakwahnya dengan tauhid dan memerintahkan orang yang diutusnya untuk memulai dakwahnya dengan tauhid.