Catatan Tsalatsatul Ushul: Landasan Kedua, Mengenal Islam dengan Dalil-Dalil
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi.
Landasan Kedua: Mengenal Islam dengan Dalil-Dalil
Islam adalah berserah diri kepada Allah ﷻ dengan ketauhidan, tunduk patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya.
Berserah diri Kepada Allah ﷻ dengan Ketauhidan
Islam adalah berserah diri kepada Allah ﷻ dengan Mentauhidkan-Nya dan mengesakan-Nya dalam beribadah.
اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُۙ اِذْ قَالَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْۢ بَعْدِيْۗ قَالُوْا نَعْبُدُ اِلٰهَكَ وَاِلٰهَ اٰبَاۤىِٕكَ اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 133)
Tunduk Patuh Kepada Allah ﷻ dengan Ketaatan
Islam adalah tunduk patuh kepada Allah ﷻ dengan ketaatan kepada-Nya, yaitu melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. An-Nur: 51)
Berlepas Diri dari Keysirikan dan Pelakunya
Islam adalah berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya, harus kufur dan meningkari kesyirikan, harus meyakini bahwa hanya Islam agama yang benar, selain Islam adalah kesyirikan.
فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا
Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. (QS. Al-Baqarah: 256)