Catatan Tsalatsatul Ushul: Landasan Kedua, Rukun Iman
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi.
Landasan Kedua: Rukun Iman
Iman memiliki 70 cabang lebih, yang paling tinggi adalah ucapan “لا إله إلا الله”, dan yang paling rendah adalah menyingkiran gangguan dari jalan. Rasa malu adalah bagian dari iman.
Rukun iman ada enam:
- Iman kepada Allah ﷻ
- Iman kepada para malaikat
- Iman kepada kitab-kitab
- Iman kepada para nabi dan rasul
- Iman kepada hari akhir
- Iman kepada takdir baik dan takdir buruk
Dalil lima rukun iman kepada Allah ﷻ, para malaikat, para nabi dan rasul, dan hari akhir:
لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, (QS. Al-Baqarah: 177)
Dalil rukun iman ke enam, takdir:
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Al-Qamar: 49)
Kaidah Perbedaan Iman dan Islam
Iman jika disebutkan sendirian secara khusus dalam satu konteks pembicaraan maka maknanya mencakup makna Islam. Begitupun jika Islam disebutkan sendirian secara khusus dalam satu konteks pembicaraan maka maknanya mencakup makna Iman.
Namun jika disebutkan Iman dan Islam dalam satu konteks pembicaraan, maka makna Iman lebih tinggi dari Islam. Karena Iman berkaitan dengan amalan hati, sedang Islam berkaitan dengan amalan zahir.