Catatan Tsalatsatul Ushul: Landasan Pertama, Mengenal Allah ﷻ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi.
Landasan Pertama: Mengenal Allah ﷻ
Jika ditanya “Siapa Rabbmu?” maka jawablah Rabbku adalah Allah ﷻ, yang telah metarbiyyahku dan mentarbiyyah seluruh alam semesta dengan nikmat-Nya, Allah ﷻ adalah sesembahanku, aku tidak memiliki sesembahan selain Allah.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-Fatihah: 2)
Allah ﷻ adalah Rabbku
Allah ﷻ adalah Rabbku, yang telah mentarbiahku dan seluruh alam semesta. Tarbiyyah maknanya adalah sifat rububiyyah Allah ﷻ yaitu menciptakan, menguasai dan mengatur seluruh alam semesta.
Ini adalah keyakinan Tauhid Rububiyyah, yaitu menyakini bahwa hanya Allah ﷻ lah yang menciptakan, menguasai dan mengatur seluruh alam semesta.
Allah ﷻ adalah sesembahanku
Allah ﷻ adalah sesembahanku, yang aku beribadah kepada-Nya, dan aku tunduk kepada-Nya dengan kerendahan hati, cinta dan penghormatan.
Ini adalah keyakinan Tauhid Uluhiyyah, yaitu beribadah hanya kepada Allah ﷻ semata.
Tauhid Rububiyyah membawa konsekuensi kepada Tauhid Uluhiyyah. Karena Allah ﷻ lah yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh alam semesta, maka hanya Allah ﷻ lah yang berhak disembah.
Segala Sesuatu Selain Allah disebut Alam
Segala sesuatu selain Allah ﷻ disebut dengan “Alam”. Disebut dengan “Alam” karena segala sesuatu selain Allah ﷻ adalah tanda atas adanya pencipta, penguasa dan pengatur. Maka pada segala sesuatu itu terdapat tanda milik Allah ﷻ yang menunjukan bahwasanya Allah ﷻ itu Esa.
Cara Mengenal Allah ﷻ
Mengenal Allah ﷻ dengan memberhatikan tanda-tanda-Nya dan ciptaan-ciptaan-Nya.
Di antara tanda-tanda-Nya adalah matahari, bulan, siang, malam, dll. Allah ﷻ lah yang menciptakan tanda-tanda tersebut. Tanda-tanda tersebut menunjukan kekuasaan Allah ﷻ dan keagungan serta hikmah-Nya
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (QS. Fussilat: 37)
Di antara ciptaan-ciptaan-Nya adalah langit yang tujuh lapis, bumi yang tujuh lapis serta siapa saja yang ada di dalamnya dan apa yang ada di antara keduanya. Allah ﷻ menciptakan ciptaan-ciptaan tersebut dalam enam masa. Ciptaan-ciptaan tersebut menunjukan tanda kebesaran Allah ﷻ yang sangat besar. Hak mencipta segala sesuatu dan menentukan ketentuan hanya bagi Allah ﷻ.
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-A’raf: 54)
Rabb adalah Yang Disembah
Rabb adalah yang disembah, yaitu Dialah yang berhak untuk disembah. Dan Rabb adalah Pencipta, Penguasa, dan Pengatur segala urusan.
Yang menciptakan alam semesta ini adalah Allah ﷻ, yang mengaturnya juga Allah ﷻ, segala hukum yang berlaku adalah hukum-Nya, segala perintah yang berlaku adalah perintah-Nya, maka dari itu hanya Allah ﷻ lah yang berhak disembah, karena tidak ada selain Allah ﷻ yang mampu melakukannya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ (22)
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 21-22)