Catatan al-Ajurumiyyah: Mengenal Fi'il
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ada tiga macam fi’il:
- Fi’il Madli
- Fi’il Mudlori’
- Fi’il Amar
Hukum asal fi’il adalah mabni, kecuali fi’il mudlori’ yang tidak bertemu dengan nun taukid atau nun jamak niswah, maka fi’il mudlori’ tersebut mu’rab.
Fi’il Madli
Fi’il madli adalah fi’il yang menunjukan perbuatan yang telah dilakukan di masa lampau. Contoh:
- جَاءَ زَيْدٌ (Zaid telah datang)
- ذَهَبَ زَيْدٌ (Zaid telah pergi)
- خَرَجَ زَيْدٌ (Zaid telah pulang)
Hukum fi’il madli adalah mabni dengan fathah.
Ada dua jenis mabni dengan fathah di fi’il madli:
- Dhohiron (jelas), contoh: جَاءَ، ذَهَبَ، خَرَجَ
- Taqdiron (dikira-kirakan), contoh: رَمَى، ضَرَبْتُ، ضَرَبُوا
Fi’il Mudlori’
Fi’il mudlori’ adalah fi’il yang menunjukan perbuatan yang sedang dilakukan (hal) atau akan dilakukan (istiqbal).
Ciri-ciri fi’il mudlori’ adalah diawali dengan huruf mudhoro’ah, yaitu ya’, ta’, hamzah dan nun:
- Ya’: يَضْرِبُ
- Ta’: تَضْرِبُ
- Hamzah: أَضْرِبُ
- Nun: نَضْرِبُ
Hukum fi’il mudlori ada empat:
- Rofa’, jika tidak bertemu dengan amil nashob atau amil jazem. Contoh: يَضْرِبُ، يَضْرِبَانِ، يَضْرِبُوْنَ
- Nashob, jika bertemu dengan amil nashob: لَنْ يَضْرِبَ، لَنْ يَضْرِبَا، لَنْ يَضْرِبُوْا
- Jazem, jika bertemu dengan amil jazem: لَمْ يَضْرِبْ، لَمْ يَضْرِبَا، لَمْ يَضْرِبُوْا
- Mabni sukun, jika bertemu dengan nun jamak niswah: يَضْرِبْنَ
- Mabni fathah, jika bertemu dengan nun taukid: يَضْرِبَنْ
Fi’il Amar
Fi’il amar adalah fi’il yang menunjukan perintah. Contoh:
- إِضْرِبْ (Pukulah!)
- إِجْتَهِدْ (Bersungguh-sungguhlah!)
Hukum fi’il amar adalah mabni dengan beberapa macam:
- Sukun, jika akhirnya huruf shohih. Contoh: إِجْتَهِدْ
- Membuang huruf ‘ilat, jika akhirnya huruf mut’al: Contoh: أُغْزُ asalnya أُغْزُوْ
- Membuang huruf nun, jika akhirnya bertemu alif dlomir tatsniyah, wawu dlomir jamak, dan ya’ muannats mukhothobah. Contoh: أُخْرُجَا asalnya أُخْرُجَانِ, أُخْرُجُوْا asalnya أُخْرُجُوْنَ, dan أُخْرُجِى asalnya أُخْرُجِيْنَ.